Teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Satu keuntungan
besar dari sistem komputer adalah kemudahan menganalisis, kemudahan
mengirimkan, dan berbagai pakai informasi digital dengan banyak user, namun
pada saat yang sama kemampuan ini juga menciptakan peluang-peluang baru untuk
berlawanan dengan hukum yang berlaku atau merugikan orang lain disisi lain
perlindungan atas kerahasiaan pribadi dan hak milik intelektual sedang menjadi
sorotan dan wacana yang selalu mucul dan hilang begitu saja. Sebagai warga
masyarakat yang berkesadaran sosial, kita ingin melakukan apa yang benar secara
moral,etika dan menurut hukum.
Keunggulan komputer berupa kecepatan dan ketelitiannya dalam
menyelesaikan pekerjaan sehingga dapat menekan jumlah tenaga kerja, biaya serta
memperkecil kemungkinan melakukan kesalahan, mengakibatkan masyarakat semakin
mengalami ketergantungan kepada komputer. Dampak negatif dapat timbul apabila
terjadi kesalahan yang ditimbulkan oleh peralatan komputer yang akan
mengakibatkan kerugian besar bagi pemakai (user) atau pihak-pihak yang
berkepentingan. Kesalahan yang disengaja mengarah kepada penyalahgunaan
komputer.
PENGERTIAN ETIKA
Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Menurut para ahli,
etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan
antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan
etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku
manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
- Drs.
Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan oleh akal.
- Drs.
H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai
nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
- Drs.
O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
- Susila
(Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup
(sila) yang lebih baik (su).
- Akhlak
(Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
Filsuf Aristoteles, dalam bukunya Etika Nikomacheia,
menjelas¬kan tentang pembahasan Etika, sebagai berikut:
- Terminius
Techicus, Pengertian etika dalam hal ini adalah, etika dipelajari untuk
ilmu pengetahuan yang mempelajari masalah perbuatan atau tindakan manusia.
- Manner
dan Custom, Membahas etika yang berkaitan dengan tata cara dan kebiasaan
(adat) yang melekat dalam kodrat manusia (In herent in human nature) yang
terikat dengan pengertian “baik dan buruk” suatu tingkah laku atau
perbuatan manusia.
Adapun Dalam dunia Teknologi Informasi (atau IT/Information
Technology), masalah yang berhubungan dengan etika dan hukum bermunculan, mulai
dari penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan curang
sampai kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat
diselesaikan secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada
saat ini, mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk
perbuatan hukum yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.
Sehingga dalam teknologi informasi, terdapat norma yang membatasi seseorang
dalam menghadapi teknologi ini berupa etika dan moral, dan terdapat pula hukum
dan perundang-undangan yang mengatur dengan jelas apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan.
PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai
oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri – ciri profesionalisme:
- Punya
ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam
menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas
yang bersangkutan dengan bidang tadi • Punya ilmu dan pengalaman serta
kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca
situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik
atas dasar kepekaan
- Punya
sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi
perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.
- Punya
sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka
menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih
yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.
Sehingga Etika dan Profesionalisme TSI dapat diartikan
norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku,
keahlian atau kualitas seseorang yang profesional dari manusia yang baik dalam
menggunakan Teknologi Sistem Informasi yang ada di dalam lingkungannya.
BAGAIMANA MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIONALISME TSI
Etika dan Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika
dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi
manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu
kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan
yang perlu kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala
aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi
beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
Rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik (Code of
conduct) profesi memiliki beberapa tujuan yaitu:
- Standar-standar
etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien, institusi,
dan masyarakat pada umumnya.
- Standar-standar
etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus mereka
perbuat kalau mereka menghadapi dilema-dilema etika dalam pekerjaan.
- Standar-standar
etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi-fungsi
profesi dalam masyarakat melawan kelakuan-kelakuan yang jahat dari
anggota-anggota tertentu.
- Standar-standar
etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral-moral dari komunitas,
dengan demikian standar-standar etika menjamin bahwa para anggota profesi
akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya.
- Standar-standar
etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau kejujuran
dari tenaga ahli profesi.
KAPAN MENGGUNAKAN ETIKA DAN PROFESIALISME TSI?
Menggunakan Etika dan Profesialisme TSI ketika perkembangan
di bidang IT semakin pesat, hal ini membuat kita mau tidak mau harus terjun dan
mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan Etika dan Profesialisme TSI agar kita
tidak salah langkah. Sebagai contoh apabila kita bekerja didalam sebuah
perusaan dimana perusahaan tersebut telah menggunakan media teknologi sistem
informasi untuk memudahkan pekerjaannya, tentu saja akan ada peraturan di
perusahaan tersebut mengenai batas-batas yang di perbolehkan dalam menggunakan
fasilitas yang ada. Hal ini bertujuan untuk menghindari masalah yang
berhubungan dengan etika dan hukum yang bermunculan bermunculan, mulai dari
penipuan, pelanggaran, pembobolan informasi rahasia, persaingan curang sampai
kejahatan yang sifatnya pidana sudah sering terjadi tanpa dapat diselesaikan
secara memuaskan melalui hukum dan prosedur penyidikan yang ada saat ini,
mengingat kurangnya landasan hukum yang dapat diterapkan untuk perbuatan hukum
yang spesifik tersebut seperti pembuktian dan alat bukti.
SIAPA YANG MENGGUNAKAN TSI
Pihak-pihak yang menggunakan Teknologi sistem informasi
adalah orang-orang yang bekerja atau memang membutuhkan teknologi SI di dalam
menunjanng aktifitasnya, baik itu secara individu, maupun secara bersama-sama.
Pihak-pihak tersebut haruslah sudah mengerti akan hal-hal yang berkaitan dengan
Etika dan Profesialisme TSI agar keamanan dan kenyamanan dalam menggunakan
Teknologi sistem informasi bisa tercapai.
Yang harus di perhatikan adalah Pelanggaran terhadap kode
etik profesi yang bisa saja dalam berbagai bentuk, meskipun dalam praktek yang
umum dijumpai akan mencakup dua kasus utama, yaitu:
- pelanggaran
terhadap perbuatan yang tidak mencerminkan respek terhadap nilai-nilai
yang seharusnya dijunjung tinggi oleh profesi itu. Memperdagangkan jasa
atau membeda-bedakan pelayanan jasa atas dasar keinginan untuk mendapatkan
keuntungan uang yang berkelebihan ataupun kekuasaan merupakan perbuatan
yang sering dianggap melanggar kode etik profesi; dan
- pelanggaran terhadap perbuatan pelayanan jasa profesi yang kurang mencerminkan kualitas keahlian yang sulit atau kurang dapat dipertanggung-jawabkan menurut standar maupun kriteria profesional.
Mengapa etika dan profesionalisme TSI harus diterapkan?
·
Alasan mengapa seseorang harus memiliki etika dan
profesionalisme adalah agar terhindar dari sikap atau perbuatan yang dapat
melanggar norma-norma yang ada di lingkungan masyarakat. Manusia yang memiliki
etika baik juga akan mendapat perlakuan yang baik dari orang lain. Etika dan
Profesionalisme TSI perlu digunakan karena etika dalam perkembangannya sangat
mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia
menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika
membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani
hidup ini, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian
sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya.
·
Etika dalam teknologi informasi bertujuan agar suatu individu di
lingkungan itu :
·
Mampu memetakan permasalahan yang timbul akibat penggunaan
teknologi informasi itu sendiri.
·
Mampu menginventarisasikan dan mengidentifikasikan etikan dalam
teknologi informasi.
·
Mampu menemukan masalah dalam penerapan etika teknologi
informasi.
·
Tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam kode etik
(Code of conduct) profesi:
·
Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap
klien, institusi, dan masyarakat pada umumnya.
·
Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa
yang harus mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema
etika dalam pekerjaan.
·
Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan
fungsi‐fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan
yang jahat dari anggota‐anggota tertentu.
·
Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral
dari komunitas, dengan demikian standar‐standar
etika menjamin bahwa para anggota profesi akan menaati kitab UU etika (kode
etik) profesi dalam pelayanannya.
·
Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan
integritas atau kejujuran dari tenaga ahli profesi.
·
Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan
hukum (atau undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi
akan menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
Dimana etika dan profesionalisme TSI itu di terapkan?
Etika pada teknologi sistem informasi adalah Ilmu yang membahas
perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia dan dapat dipahami oleh
pikiran manusia. Hal dikatakan baik apabila
memberikan perasaan
senang, atau bahagia (positif). Etika juga bisa dikatakan tercela,
perbuatan yang
bertentangan dengan norma‐norma masyarakat yang
berlaku.
Etika yang harus dilakukan oleh pengelola teknologi informasi adalah mempunyai persoalan khusus
dan pengelolaannya. Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam
kehidupan manusia. Merahasiakan data dan tidak melakukan pelanggaran
perundang-undangan ITE.
Etika pengguna yang harus dilakukan pada teknologi system
informasi adalah
menggunakan teknologi informasi untuk membantu menyelesaikan masalah dan
mempermudah pekerjaan, tidak menggunakan aplikasi bajakan
yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi. Pengguna etika dan profesionalisme teknologi sistem informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan teknologi sistem informasi. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika. Yang sangat berperan dalam pengguna teknologi sistem informasi para pekerja dibidang teknologi informasi terbagi menjadi 3 kelompok,sistem analis,orang yang bergelut dengan perangkat keras,orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
yang dapat merugikan pembuat, menghormati hak cipta yang milik orang lain, tidak merusak teknologi informasi. Pengguna etika dan profesionalisme teknologi sistem informasi adalah semua elemen di dalam suatu lingkungan kerja yang akan menggunakan teknologi sistem informasi. Mereka yang ada di lingkungan kerja ini harus bertanggung jawab untuk mengimplementasikan etika dan profesionalisme TSI untuk menghindari isu-isu etika. Yang sangat berperan dalam pengguna teknologi sistem informasi para pekerja dibidang teknologi informasi terbagi menjadi 3 kelompok,sistem analis,orang yang bergelut dengan perangkat keras,orang yang berkecimpung dalam operasional sistem informasi.
Etika pembuat yang harus dilakukan pada teknologi sistem
informasi adalah menciptakan teknologi informasi seperti, lembaga besar dengan
para ahli-ahli teknologi di beberapa bidang namun tidak menutup kemungkinan
dilakukan secara individu. Membuat teknologi informasi tentu harus
memperhatikan etika IT yaitu tidak mengambil ide/ info dari orang lain secara
illegal.
salah satu contohnya adalah kasus dimana
salah satu contohnya adalah kasus dimana
Contoh etika pada teknologi system informasi dalam kehidupan
sehari-hari, provider telekomunikasi, bila mengutip tulisan dari blog atau
halaman lain yang dimasukan kedalam blog pribadi,maka diharuskan untuk menulis
atau mencantumkan backlink sebagai bentuk pertangungjawaban atas kutipan yang
telah dilakukan, apabila kita ingin membuka bisnis warnet diharapkan
menggunakan Operating Sistem berijin, sehingga tidak melanggar hukum.
Sumber :
https://pyia.wordpress.com/2012/05/07/it-forensik/#more-496
http://khanifa93.blogspot.com/2015/03/etika-dan-profesionalisme-teknologi.html
https://sitizulaiha.wordpress.com/2008/04/17/etika-profesi-di-bidang-ti-/
http://shinabi.blogspot.com/2013/04/penerapan-etika-dan-profesionalisme.html
Sumber :
https://pyia.wordpress.com/2012/05/07/it-forensik/#more-496
http://khanifa93.blogspot.com/2015/03/etika-dan-profesionalisme-teknologi.html
https://sitizulaiha.wordpress.com/2008/04/17/etika-profesi-di-bidang-ti-/
http://shinabi.blogspot.com/2013/04/penerapan-etika-dan-profesionalisme.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar