Minggu, 28 April 2013

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI




1.       Pengertian Keputusan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tinkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana. Keputusan adalah sesuatu pilihan yang diambil diantara satu atau lebih pilihan yang tersedia.

Menurut Colquitt (2011), "decision making refers to the process of generating and choosing from a set of alternatives to solve a problem." (pengambilan keputusan merujuk ke proses membangkitkan dan memilih dari seperangkat alternatif untuk memecahkan persoalan).[ Colquitt, Jason A., Jefferey A. LePine, & Michael J. Wesson. 2011.Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. Second Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin. Hlm. 259.]

Ditambahkan oleh Colquitt, semakin banyak pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki karyawan, semakin besar pula kemungkinannya mereka akan membuat keputusan yang akurat dan mantap.

Menurut Rose, sebagaimana dikutip dalam Teale (2003), decision making atau pengambilan keputusan adalah: "Acts of choice between alternative courses of action designed to produce a specified result, and one made on a review of relevant information guided by explicit criteria" (tindakan-tindakan memilih di antara alur-alur tindakan alternatif, yang dirancang untuk memunculkan hasil tertentu, dan yang dibuat berdasarkan peninjauan terhadap informasi yang relevan, yang dibimbing oleh kriteria yang eksplisit). [ Teale, Mark, et.al. 2003. Management Decision Making: Towards an Integrative Approach. Harlow: Pearson Education Limited. Hlm. 6-7.]

Menurut Shull, sebagaimana dikutip dalam Teale (2003), decision making atau pengambilan keputusan adalah: "A conscious and human process, involving both individual and social phenomena, based upon factual and value premises, which includes a choice of one behavioral activity from one or more alternatives with the intentional of moving towards some desired state of affairs" (sebuah proses sadar dan manusiawi, yang melibatkan fenomena individu dan sosial, berdasarkan pada premis faktual dan nilai, yang mencakup suatu pilihan aktivitas perilaku dari satu atau lebih alternatif, dengan niat bergerak ke arah sejumlah keadaan yang didambakan."

Menurut Harrison, sebagaimana dikutip dalam Teale (2003), decision making atau pengambilan keputusan adalah: "A moment, in an ongoing process of evaluating alternatives for meeting an objective, at which expectations about a particular course of action impel the decision-maker to select that course of action most likely to result in attaining the objective" (sebuah momen, dalam suatu proses berkesinambungan pengevaluasian alternatif-alternatif bagi pencapaian tujuan, di mana harapan-harapan tentang alur tindakan tertentu mendorong si pengambil keputusan untuk menyeleksi alur tindakan yang paling memungkinkan menghasilkan tercapainya tujuan).

Menurut Mintzberg, sebagaimana dikutip dalam Teale (2003), decision making atau pengambilan keputusan adalah: "A commitment to action" (sebuah komitmen bagi tindakan).


2.       Jenis-jenis Keputusan.

Jenis Keputusan dalam sebuah organisasi dapat digolongkan berdasarkan banyaknya waktu yang diperlukan untuk mengambil keputusan tersebut. Bagian mana organisasi harus dilibatkan dalam mengambil keputusan, dan pada bagian organisasi mana keputusan tersebut difokuskan.

Secara garis besar keputusan digolongkan ke dalam keputusan rutin dan keputusan yang tidak rutin. Keputusan rutin adalah keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang, dan biasanya telah dikembangkan cara tertentu untuk mengendalikannya. Keputusan tidak rutin adalah keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.

Dalam mengambil keputusan, baik yang bersifat rutin maupun tidak, ada dua metode yang digunakan. Metode pertama adalah metode tradisional, dimana pengambilan keputusan lebih berdasarkan pada intuisi dan kebiasaan. Metode yang kedua adalah metode modern, dimana pengambilan keputusan didasarkan pada perhitungan matematis dan penggunaan instrumen yang bersifat modern, seperti komputer dan perhitungan statistik.

Pengambilan keputusan berdasrkan metode ada 2, yaitu tradisional dan modern. Pengambilan keputusan secara garis besar ada 2, yaitu rutin dan tidak rutin.

3.       Faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan.

1.       Komposisi kelompok.
Komposisi kelompok. Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun komposisi kelompok.
1.       penerimaan tujuan umum; mempengaruhi kerjasama dan tukar informasi
2.       pembagian (divisibilitas) tugas kelompok; tidak semua tugas dapat dibagi
3.       komunikasi dan status struktur; biasanya yang osisinya tertinggi paling mendominasi dalam kelompok.
4.       ukuran kelompok; semakin besar kelompok semakin menyebar opini, konsekuensinya adalah semakin lemah partisipasi individu dalam kelompok tersebut.

2.       Kesamaan anggota kelompok Keputusan kelompok akan cepat dan mudah dibuat bila anggota kelompok sama satu dengan yang lain.

3.       Pengaruh (pengkutuban) polarisasi kelompok. Seringkali keputusan yang dibuat kelompok lebih ekstrim dibandingkan keputusan individu. Hal itu disebabkan karena adanya perbadingan sosial. Tidak semua orang berada di atas rata-rata. Oleh karena itu untuk mengimbanginya perlu dibuat keputusan yang jauh dari pendapat orang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Colquitt, Jason A., Jefferey A. LePine, & Michael J. Wesson. 2011.Organizational Behavior: Improving Performance and Commitment in the Workplace. Second Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Teale, Mark, et.al. 2003. Management Decision Making: Towards an Integrative Approach. Harlow: Pearson Education Limited.