Selasa, 26 November 2013

Kerangka Karangan(Outline)

Pengertian
Kerangka karangan atau outline merupakan rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu karangan yang akan digarap, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara sistematis, logis, jelas, tersktruktur, dan teratur. Atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang mana topik nya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub topik yang lebih terperinci.

Tujuan
Tujuannya adalah agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis, kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang termasuk gagasan tambahan dan kita juga menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih.
Manfaat Kerangka Karangan
1.     Untuk menyusun kerangka karangan secara teratur.
2.     Memudahkan penulis menciptakan klimaks yang berbeda-beda
3.     Menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau lebih
4.     Memudahkan penulis untuk mencari materi
5.     Untuk menjamin penulisan bersifat konseptual, menyeluruh, dan terarah.
Penyusunan Kerangka Karangan
Suatu kerangka yang baik tidak sekali dibuat. Penulisan dalam menyusun kerangka karangan selalu berusaha menyempurnakan bentuk yang pertama. Langkah ini tidak mutlak harus di ikuti oleh penulis-penulis yang sudah mahir, orang yang mahir menulis tulisan-tulisan yang kompleks atau dengan mudah menyusun kerangka karangan.
Langkah-langkah untuk menyusun kerangka karangan adalah sebagai berikut :
1.     Rumusan Tema / masalah yang jelas berdasarkan suatu topik dan tujuan yang akan dicapai melalui topik tersebut. tema yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan haruslah berbentuk tesis atau pengungkapan maksud.
2.     Langkah yang kedua adalah rovertansasi topik-topik bahwa yang dianggap merupakan perincian dari tesis atau pengungkapan maksud, dalam hal ini penulisan boleh mencatat sebanyak-banyaknya topik-topik yang terlintas dalam pikirannya, dengan tidak perlu langsung mengadakan evaluasi terhadap topik-topik tadi.
3.     Langkah yang ketiga adalah penulis berusaha mengadakan evaluasi semua topik yang telah dicatat pada langkah kedua diatas.
4.     Patuh pada kerangka karangan yang telah kita buat sebelumnya.
Pola Susunan Kerangka Karangan
Untuk memperoleh suatu susunan kerangka karangan yang teratur biasanya digunakan beberapa tipe susunan, pola alamiah dan pola logis.
1. Pola Alamiah
Pola alamiah adalah suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan keadaan yang nyata di alam, sebab itu susunan alamiah itu didasarkan pada ketiga atau keempat dimensi dalam kehidupan manusia : atas – bawah, melintang – menyeberang, sekarang – nanti, dulu – sekarang, timur – barat, dan sebagainya. Oleh sebab itu susunan alamiah dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu :
·         Urutan waktu atau urutan kronologis
·         Urutan ruang (sposial)
·         Topik yang ada
2. Pola Logis
Manusia mempunyai suatu kesanggupan dimana manusia lebih sempurna dari makhluk yang lain, yaitu sanggup menghadapi segala sesuatu yang berada di sekitarnya dengan kemampuan akal budinya. Urutan logis sama sekali tidak ada hubungannya dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi kiat dengan tanggapan penulis.
Macam-macam, urutan logis yang dikenal adalah :
·         Urutan klimaks dan anti klimaks
·         Urutan klausal
·         Urutan pemisahan masalah
·         Urutan umum – khusus
·         Urutan familitas
·         Urutan akseptabilitas
Syarat-syarat Kerangka Karangan Yang Baik
·         Tesis atau pengungkapan maksud harus jelas.
·         Tiap unsur dalam kerangka karanga hanya mengandung satu gagasan.
·         Pokok-pokok dalam kerangka karangan harus disusun secara logis.
·         Terus mempergunakan pasangan simbol yang konsisten.

Membuat Kerangka Karangan
Ada 2 macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan karangan yang bersifat nonfiksi. Fiksi lebih kearah khayalan sedangkan nonfiksi lebih ke arah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. Sedangkan karangan fiksi contoh nyatanya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tidak mungkin terjadi.
Langkah-Langkah Menyusun Karangan :
1. Menentukan tema dan judul
Sebelum anda mau melangkah, pertama kali dipikirkan adalah mau kemana kita berjalan? lalu bila menulis, apa yang akan kita tulis? Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan. Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan ditulis.
Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. Semakin banyak penulis membiasakan membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh tema. Namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang diangkat mudah dikembangkan. diantaranya :
·         Jangan mengambil tema yang bahasannya terlalu luas.
·         Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
·         Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan. Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
Untuk membiasakan, kumpulkanlah kliping-kliping masalah tertentu (biasanya yang menarik penulis) dalam berbagai bidang dengan rapi. Hal ini perlu dibiasakan calon penulis agar ketika dibutuhkan dalam tulisan, penulis dapat membuka kembali kliping yang tersimpan sesuai bidangnya. Banyak cara mengumpulkannya, masing-masing penulis mempunyai cara sesuai juga dengan tujuan tulisannya.
3. Menyeleksi bahan
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa? agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
·         Catat hal penting semampunya.
·         Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
·         Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Tahapan dalam menyusun kerangka karangan.
·         Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul).
·         Mengatur urutan gagasan.
·         Memeriksa kembali yang telah diatur dalam bab dan subbab.
·         Membuat kerangka yang terperinci dan lengkap.
5. Mengembangkan kerangka karangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan.
Pengembangan karangan juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Alur pengembangan juga harus disusun secara teliti dan cermat. Semakin sistematis, logis dan relevan pada tema yang ditentukan, semakin berbobot pula tulisan yang dihasilkan.
Contoh kerangka karangan yang baik
Agar karangan kita dapat terorganisasikan dengan baik, kita perlu menyusun kerangka (outline) atau garis-garis besarnya. Suatu kerangka karangan merupakan sebuah rancangan atau rencana kerja yang mengarahkan penulis agar dapat menyusun gagasan-gagasan secara teratur dan logis. Penyusunan kerangka karangan sangat dianjurkan agar penulis terhindarkan dari kesalahan-kesalahan yang tidak perlu.
Kegunaan kerangka karangan bagi seorang penulis, antara lain, adalah:
1.     Membantu penulis menyusun karangan secara teratur sehingga tidak membahas satu gagasan sampai dua kali atau bahkan lebih.
2.     Mencegah penulis keluar dari ruang-lingkup topik yang telah dirumuskan.
3.     Memperlihatkan bagian-bagian pokok suatu karangan serta memberi kemungkinan bagi perluasan bagian-bagian tersebut.
4.     Memperlihatkan kepada penulis bahan-bahan atau materi apa yang diperlukan dalam pembahasan yang akan ditulisnya nanti.

Daftar Pustaka

1 komentar: